Cerita Horor: Panen Kakap
Akhir akhir ini banyak sekali yang berbagi cerita horor atau cerita bertemu dengan mahluk halus ketika memancing di grup mancing di facebook. Pada kesempatan kali ini, KailBayu juga akan berbagi cerita mancing kiriman pembaca yang sekaligus teman mancing KailBayu, yakni Mas Bambang. Langsung saja berikut ini ceritanya.
Bukan hal yang aneh lagi jika bertemu dengan mahluk halus atau hantu ketika memancing di malam hari, dengan kata lain sudah sering. Namun dari sekian banyak pengalaman saya bertemu dengan mahluk halus, pengalaman yang akan saya ceritakan kali ini merupakan pengalaman yang paling berkesan.
Cerita kali ini terjadi pada tahun 2012, tepatnya di bulan April. Kala itu sedang musim ikan kakap putih atau baramundi. Saya dan teman teman saya berencana mancing malam di sungai didekat muara untuk berburu kakap putih.
Singkat cerita kami memutuskan untuk berangkat setelah maghrib di hari yang sudah kami tentukan sebelumnya. Waktu itu kami mempertimbangkan jam pasang air laut, yakni mulai angkat pasang sekitar jam tujuh malam. Seperti yang kita ketahui, ikan predator muara sungai sangat aktif ketika air laut sudah mulai pasang.
Singkat cerita, semua teman saya membatalkan janji mereka untuk berangkat bersama dengan berbagai alasan. Tak perlu saya ceritakan ya alasanya, akan sangat panjang jika saya ceritakan.
Karena tangan ini sudah sangat gatal untuk memancing dan tidak mau melewatkan musim ikan baramundi kala itu, saya pun dengan tekat kuat dan penuh keyakinan membawa pulang ikan baramundi, akhirnya berangkat mancing sendirian.
Waktu itu saya memilih spot mancing di bawah pohon mahoni dengan ukuran cukup besar. Suana yang syahdu dan suara jangkrik mengiringi saya merangkai pancing. Umpan saya pasang dan saya lempar ke sungai.. “pluuk.......”
Tak lama setelah umpan saya lempar, tercium bau bunga yang wangi dan segar dan bercampur dengan bau umbi bakar. “Waduh...” ucap saya di dalam hati.
Tak lama kemudian muncul suara dedaunan saling bergesekan (kemrosak) di atas saya. Saya pikir ada ular di atas saya. Ternyata ada mbak kunti sedang duduk ongkang-ongkang (duduk sambil memanikan kakiknya) di cabang pohon mahoni di atas saya duduk.
Menurut pengalaman saya, jika mancing bertemu kuntilanak lebih sering boncos (tidak mendapat ikan). akhirnya saya memutuskan untuk pindah mencari spot lain. Pancing saya gulung perlahan lalu berjalan mencari tempat lain.
Tak seperti biasanya memang, kala itu saya tak berjumpa dengan satupun pemancing. Ya mungkin memang lagi apes.
Akhirnya saya memilih tempat memancing di bawah pohon jati. Baru saja umpan saya pasang dan belum saya lempar, saya sudah ditemani oleh sesosok bertubuh besar dan hitam.
Pancing saya letakkan, tidak jadi saya lempar. Sayapun berdoa sebisanya. Tak biasa memang bertemu mahluk halus kok sampai dua kali dalam semalam. Ketika saya menoleh ke arah mahluk tersebut, ternyata sudah tidak ada.
Sayapun melempar kembali umpan saya ke sungai “pluk.....” tak lama setelah itu terdengar suara benda jatuh di belakang saya duduk. “bluk.....” saya pun memberanikan diri untuk mencarinya.
Saya menemukan sebilah keris berukuran kecil di sana. Tanpa berpikir panjang, belum tahu asli atau palsu saya pun mengambilnya dan memasukanya kedalam tas.
Karena belum ada sambaran, saya pun ingin pulang. Melihat umpan di ember masih banyak, yakni udang hidup sebanyak dua puluh ekor saya pun mengurungkan niat saya. Maklum kala itu saya belum punya aerator dirumah, jika saya bawa pulang udang hanya akan mati sia sia.
Dengan penuh harap saya melanjutkan mancing saya. Air sudah hampir surut namun belum juga ada sambaran.
Tanpa diduga sudah ada kakek tua berpakaian serba putih tak jauh dari saya duduk. Pada sat itu yang saya pikirkan hanya ikan, ikan dan ikan. Biasanya jika bertemu orang tua saat memancing, hasil tangkapan cukup memuaskan.
baca Juga
Benar saja, tak lama setelah itu reel pancing saya berderit kencang.. krriiikkkkkkkkkkk........................... “strike....” saya berterika kegirangan... akhirnya setelah terjadi pertempuran cukup sengit, seekor kakap putih berukuran sedang berhasil saya taklukan..
Ikan saya masukan kedalam kepis. Lalu saya kembali melempar umpan ke sungai, baru saja umpan memasuki air langsung di sambar oleh ikan. “pluk...blar.....” kali ini tak perlu waktu lama, kembali landed seekor kakap putih.
Setelah itu umpan yang saya lempar berkali kali disambar oleh ikan, dan beberapa kali senar saya putus. Karena begitu asik, tak terasa umpan yang saya bawah sudah habis dan dua belas ikan kakap putih berhasil saya daratkan.
“pesta......” ucap saya di dalam hati. Saya pun bergegas pulang dengan hati senang.
cerita
dikirim oleh Bambang / Omokalen
ditulis kembali oleh KailBayu
Demikianlah Artikel Cerita Horor: Panen Kakap
Sekianlah artikel Cerita Horor: Panen Kakap kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cerita Horor: Panen Kakap dengan alamat link https://carajitumancing.blogspot.com/2017/03/cerita-horor-panen-kakap.html